Linkin Park Street Team Indonesia

Minggu, 24 Februari 2013

Ulasan Novel Heroes Of Olympus:The Son Of Neptune


Akhirnya, Percy is back! Tak lain dan tak bukan di seri kedua dari The Heroes of Olympus. Judulnya, Son of Neptune. Seperti yang bisa ditebak. Ini adalah lanjutan dari The Lost Hero.


Sebelumnya, kita berkenalan dengan Jason, Piper, dan Leo serta kembali ke Camp Half-blood tercinta kita. Sekarang, akhirnya kita kembali bertemu Percy (yes!), berkenalan dengan Hazel dan Frank, serta mengunjungi Camp Jupiter untuk pertama kalinya. Jupiter? Yeps, seperti yang bisa ditebak, buku ini (akhirnya) bercerita tentang camp untuk Roman demi-god dan sisi Romawi para dewa.

Kisah bersetting sekitar 7-8 bulan sejak The Lost Hero. Dimulai dengan Percy yang melintasi San Fransisco menuju Roman camp dengan dikejar dua Gorgon, saudari Medusa. Dia tidak ingat siapa dan darimana ia berasal. Ia hanya ingat bahwa namanya adalah Percy Jackson, dan seorang gadis bernama Annabeth (so sweet!) Dua gorgon itu berkali-kali dibunuh tetapi terus hidup kembali. Alasan Percy masih hidup adalah karena ia masih menyandang kutukan Achilles dan membawa riptide.

Setelah menjatuhkan diri dari tebing demi melarikan diri, Percy melihat sebuah terowongan. Terowongan, yang bagi orang yang dapat melihat menembus Kabut, adalah sebuah jalan masuk. Saat itulah Percy bertemu seorang wanita tua yang menyebut dirinya June. June mengatakan bahwa terowongan itu adalah jalan masuk ke Camp, dan ia meminta Percy membawanya ke sana. Di sana ia dibantu oleh dua penjaga terowongan itu, dua anak bernama Frank dan Hazel. Mereka membantu Percy melarikan diri dari para gorgon. Setelah melewati terowongan sampailah mereka di sebuah lembah, dengan kota dan perkembahan militer. Roma, Camp Jupiter. 


Mereka harus melintasi sebuah sungai. Sungai Tiber. Penjaga Roma. June mengatakan bahwa jika Percy melewatinya, ia akan kehilangan kutukan Achilles, karena itu adalah berkat Yunani dan tidak dapat berada di wilayah Romawi. Tetapi, Percy tetap maju. Ia dan Hazel berhasil melewati sungai. Orang-orang lain berdatangan. Tetapi, Frank masih terjebak di tengah sungai dan nyaris tertangkap para gorgon. Akhirnya, Percy mengendalikan sungai dan menenggelamkan kedua gorgon itu.

Ketika ancaman gorgon berakhir, wanita tua itu menunjukkan identitasnya yang sebenarnya sebagai sang Ratu Olympus, Juno. Juno memperkenalkan Percy pada semua orang di sana "Romans, I present to you, the son of Neptune. For months he has been slumbering, but now he is awake. His fate is in your hands. The Feast of Fortune comes quickly, and Death must be unleashed if you are to stand any hope in the battle. Do not fail me!"

Percy bertemu dengan Reyna, satu dari dua praetor Legion yang sepertinya mengenal Percy (btw, praetor Legion yg satunya ternyata Jason!). Kemudian, Percy dibawa ke Camp. Camp Jupiter itu buedaaaa dengan Camp Half-blood. Pertama, kita akan bertemu hantu. Yup, hantu, spirit, roh, yang mendiami Camp. Kedua, yang tinggal di Camp bukan hanya demigod, tetapi juga para keturunan demigod, dan ada banyak demigod dewasa. Camp itu sebesar kota. Dimana para keturunan dewa dapat hidup normal, bekerja, melanjutkan ke perguruan tinggi, sampai memiliki keluarga (waw!).

Hazel, sesuai perintah Reyna, membawa Percy bertemu Octavian, keturunan Apolo, yang memiliki kemampuan meramal melalui augury. Yah, bayangkan memotong perut binatang dan menggunakan isi perutnya untuk ramalan. Hanya saja, Octavian menggunakan boneka (^_^). Perlu ditambahkan lagi, Octavian adalah orang menyebalkan yang mengincar kekuasaan, orang licik yang memiliki banyak cara, dan berusaha mendapatkan posisi Jason sebagai praetor (Duh, opiniku subyektif banget!)

Dalam perjalanannya, Percy melihat berbagai kuil untuk para dewa. Ada kuil untuk Bellona, ibu Reyna, dewi perang Romawi. Lalu kuis untuk Mars (yeah, Ares) dewa terpenting kedua di Romawi (btw, Percy merasa kesal hanya melihat kuil itu saja), kuil untuk Jupiter yang paling hebat tentu saja. Ouch, yang paling tragis adalah orang Romawi tidak terlalu menyukai Neptunus. Mereka takut pada laut dan hanya menggunakan kapal jika perlu. Jadi, yah dapat dibayangkan perbedaan antara kuil Neptunus dan Jupiter (>_<).

Entah berapa kali Percy membunuh para gorgon, mereka tak bisa mati. Hal ini ternyata berlaku untuk banyak monster. Kenapa para monster tak bisa mati? Yah, Hazel dan saudaranya punya perkiraan bahwa ini disebabkan oleh tertangkapnya Kematian, dan dikuasainya Pintu Ajal oleh Gaea dan pasukannya. Saudara Hazel? Tebak siapa .... Nico! Nico, yang di Camp Jupiter disebut sebagai wakil Pluto dan tergolong demigod terkuat dan terpenting. Tunggu dulu, jadi Hazel itu? Yep, putri Pluto. Waw, Nico nggak mengenal Percy? Nico (amat) kaget ketika melihat Percy, tetapi ia pura-pura tidak kenal.

Malam hari setelah upacara penerimaan Percy dalam Legion dan diterimanya ia ke dalam Fifth Cohort bersama Frank dan Hazel, mereka berpartisipasi dalam war game (bayangkan permainan tangkap bendera, lengkap dengan mesin serang, benteng, terowongan, dll).Di war game ini kita melihat keahlian Hazel  terhadap bumi, kecakapan Frank dalam strategi perang, dan (tentu saja) Percy yang bersama riptide memecundangi semua petarung terbaik Legion (menurut Frank, ia seperti iblis!). Fourth Cohort memenangkan game.

Di tengah-tengah kemeriahan, seorang dewa mengunjungi mereka; Mars, sang dewa pelindung Roma. Mars memperingatkan mereka tentang terantainya Kematian, Thanatos, letnan Pluto. Terantainya ia membuat monster tak bisa mati, dan orang-orang yang sudah mati kembali lagi. Mars memerintahkan sebuah misi, yang dipimpin oleh Frank, yang ternyata adalah putranya (hah???). Ia juga memerintahkan agar satu dari dua rekan Frank adalah Percy (balas dendam pribadi. agar Percy 'belajar menghormatinya').

Jadi, Frank, Hazel, dan Percy harus menuju Alaska, tanah di luar kekuasaan para dewa, dan berhadapan dengan raksasa untuk membebaskan Thanatos. Hazel harus menghadapi masa lalunya, ketika nasibnya dan apa yang ia sudah lakukan, dilengkapi dengan kutukannya sebagai putri Pluto, membebaninya. Frank bergulat mengatasi masalah keluarganya, baik ayahnya (yah, tak bisa menyalahkan) ataupun ibunya. Ketika ia dipaksa untuk menemukan berkah keluarganya demi menyelamatkan teman-temannya. Lalu Percy...., dengan beban ingatannya yang perlahan kembali, dihadapkan dengan tanggung jawab untuk menjaga kedua temannya, kerinduannya terhadap rumahnya dan Annabeth (cihuy!), dan juga tanggung jawab barunya untuk melindungi Camp Jupiter.  Mereka harus membebaskan Thanatos sebelum Feast of Fortuna, agar Camp Jupiter tetap dapat bertahan.

Soal karakternya, harus kukatakan bahwa buku ini jauh lebih baik dari The Lost Hero. Jika kita bicara tentang character development, Frank dan Hazel jelas menunjukkan charcater development. Riordan kerja bagus dalam hal ini. Yah, kita tak mendapatkannya dari Percy. Tentu saja. Maksudku, kita sudah tahu segalanya tentang yang satu ini. Apa dia masih dapat mengalami character development? Tentu, terutama dengan opini Juno yang menyatakan bahwa Annabeth akan menjadi masalah dalam misi ini. Lihat saja nanti.

Bicara tentang mitologi, aku semakin merasakan bedanya sisi Romawi dan Yunani para dewa. Paling terasa pada Ares dan Mars, tentu saja. Mars menunjukkan bahwa seorang dewa perang memiliki alasan untuk menginginkan perang, dan bahwa perang bukan melulu tentang kekuatan tetapi juga strategi. Hal ini ditunjukkan oleh Frank dan keahliannya dalam strategi (beda dengan Ares, cek The Lightning Thief). Kita juga mengetahui tentang dua sisi dari Pluto, kekayaan dan kematian. Kalau Hades cuma memiliki sisi kematian.

Ditambah lagi perbedaan antara gaya perang Romawi dan Yunani (dapat dilihat dari gaya bertarung Percy). Sistem di Camp Jupiter yang jauh lebih formal dan militernya terasa sekali (jelas!). Menarik. Tetapi, aku tetap tidak suka dengan bagaimana mereka tidak menghormati Neptunus! (Poseidon masih tetap dewa favoritku). Dan ngomong-ngomong, aku penasaran seberapa berbeda Zeus, Poseidon, dan Hades dengan Jupiter, Neptunus, dan Pluto, berhubung mereka belum muncul.

Masih banyak yang aku ingin katakan. Apa lagi ya? Oh, aku merasa para Greek demigod tetap lebih penting bagi para dewa daripada Roman demigod. Alasannya karena Greek demigod: dapat mengunjungi Olympus. mendapat bimbingan dari tokoh-tokoh penting seperti Chiron (yg melatih para pahlawan selama 2 ribu tahun) dan Dionysus (akui saja! dia kan dewa Olympus!). Memiliki Oracle. dan Ramalan Besar Pertama kelihatannya hanya teraplikasi untuk mereka.

Yah, opini di atas muncul ketika aku melihat bagaimana mekanisme ramalan bekerja di Roman Camp. Teoriku, ramalan-ramalan itu sudah ada dari dulu, hanya kapan terjadinya tak ada yang tahu. Ini-lah kelebihan seorang Oracle karena ia memberikan ramalan yang sudah dekat waktu terjadinya. Roman Camp juga tidak pernah mendengar tentang Ramalan Besar Pertama. Ramalan ini hanya untuk Camp Half-Blood. Teori ini menutupi plot-hole yang kusebutkan di buku sebelumnya. Jika ini memang hanya untuk Greek demigod, jelas Jason tidak termasuk objek ramalan.  

Percy..... I miss him. Saat membaca bab-bab awal aku merasa, ini dia Percy. Walaupun dari sudut-pandang-orang ketiga, dia masih Percy, dengan segala humornya. Tetapi, seiring berjalannya waktu dan cerita, humor ini terasa berkurang. Yah, mungkin karena bagaimanapun juga bukan hanya Percy yang merupakan sentral kisah ini, he he.

Hm, yang perlu dicatat adalah Alcyoneus bahwa Percy adalah demigod yang paling dibenci oleh Gaea (pengecualian Jason, tentunya). Wajar sih, soalnya Percy-lah yang paling bertanggungjawab terhadap kejatuhan anak kesayangannya, Kronos. Yang membuat merinding, Gaea mengatakan bahwa ia akan menggunakan Percy! Waw, bayangkan plot twist yg terjadi jika somehow Percy digunakan oleh Gaea dan raksasa-nya untuk melawan Olympus. Ini serius loh. Coba aja cek: ketika Percy melakukan judi melawan si Phineas dengan taruhan nyawa atau lokasi Thanatos, Percy yakin bahwa Gaea akan lebih memilihnya daripada Phineas. Gaea mengorbankan kaki-tangannya yang berguna dan setia padanya demi Percy, yang jelas-jelas sebisa mungkin akan selalu melawan Gaea. 

Lalu bagian ini, kata-kata Gaea: "So this is the demigod who destroyed my son Kronos.You don’t look like much, Percy Jackson, but you’re valuable to me. Come north. Meet Alcyoneus. Juno can play her little games with Greeks and Romans, but in the end, you will be my pawn. You will be the key to the gods’ defeat". Wuih! Apa yg bakal terjadi yah? Entah ini hanya berlaku dalam buku ini, atau berlaku hingga Percy sampai di Alaska, atau......?????????

Kekurangannya. Ya ampun, dimana para dewa? Interaksi kuno-modern itu keren abis. Dulu kita punya Apollo dengan mobil sport, Circe dengan spa, dll. Di buku ini? kita hanya mendapatkan Thanatos dengan iPad. Masih kurang!!!!!! Lalu berbagai istilah latin yang membuat kepalaku pusing. Kusadari aku lebih mudah membayangkan istilah Yunani daripada Latin. Entah karena sudah terbiasa dengan serial Percy Jackson atau karena istilah Yunani lebih mengakar? Entahlah. Oh, dan ngomong-ngomong, aku masih kaget banget menyadari bahwa nama Romawi Kronos adalah Saturn. Hah?

Ngomong-ngomong, akhirnya terbit juga Son of Neptune edisi Indonesia. Covernya keren, tapi aku lebih suka cover yang ada Percy-nya. Dan, apakah terjadi pergantian penerjemah dari edisi Percy Jackson ??? Maksudku, pergantian istilah dan terjemahan ramalan yang jauh lebih enak rimanya di edisi Percy Jackson dan yang edisi bahasa Inggris. Bandingkan aja


Kata kata yang aku suka:


To the north, beyond the gods, lies the legion's crown. Falling from ice, the son of Neptune shall drown

Pergi ke utara,menuju negri nirdewa,terletak mahkota legiun. Terjatuh dari es, anak Neptunus tenggelam




SUMBER: Bukumaniak.blogspot.com

Olympias



12 DEWA DEWI OLYMPUS

Oke postingan kali ini saya akan sedikit menyimpang dari isi blog saya yaitu tentang Mitologi Yunani,Buat yang suka/pernah baca pasti ngerti kan siapa saja 12 Dewa Dewei Olympus,tapi kalau yang belum ngerti ane sarani baca deh,xixixi :-p
Tanpa bacot lagi silahkan disimak:

           
1.Zeus

Zeus (Yunani: Ζεύς) atau Dias (Δίας) adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani.[1] Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Dyaus-pita.
Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.[2]
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.
Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.
          2.Hera

Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).
Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.
          3. Poseidon



Dalam mitologi Yunani, Poseidon (bahasa Yunani: Ποσειδῶν, Poseidó̱n) dikenal sebagai dewa penguasa laut, sungai, dan danau. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Trisula tersebut dibuat oleh para Kiklops semasa Titanomakhia. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh hippokampos (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amfitrit dan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.
Dewa laut Nethuns dalam mitologi Etruska diadopsi ke dalam mitologi Romawi sebagai Neptunus: keduanya merupakan dewa padanan bagi Poseidon. Poseidon sudah dipuja di Pylos dan Thebes sejak zaman perunggu Yunani sebagai saudara Zeus dan Hades. Ada sebuah Himne Homeros untuk Poseidon. Poseidon mempunyai banyak anak. Poseidon merupakan pelindung bagi banyak kota di Yunani, meskipun dia gagal mendapatkan Kota Athena. Binatang kesukaannya adalah kuda dan banteng. Pohon pinus dikeramatkan baginya.
            4.Ares

Ares (Yunani kuno: Ἄρης [árɛːs], Yunani modern: Άρης [ˈaris]) adalah dewa perang dalam mitologi Yunani. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Dua pengawal utamanya adalah Fobos dan Deimos. Ares adalah dewa yang haus darah dan merupakan perwujudan dari pembunuhan. Ares berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan, serta keberanian. Burung hering dan anjing adalah binatang keramat bagi Ares. Dalam Iliad, dia muncul dengan dikelilingi oleh berbagai penjelmaan dari kengerian perang, tetapi dalam Odyssey karakternya agak sedikit melunak. [2][3] Ares juga terlibat dalam pendirian kota Thebes. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Nama Mars menjadi nama salah satu planet yang dekat dengan bumi dan memiliki 2 bulan yang dinamai berdasarkan nama pengawalnya, Phobos dan Deimos. Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.
            5.Hermes

Hermes (bahasa Yunani: Ἑρμῆς) adalah dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia dan merupakan salah satu dewa Olimpus. Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan. Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan, sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat dari Apollo atas penemuan Lira). Dalam mitologi Romawi, Hermes dikenali sebagai Merkurius, dewa perdagangan yang diadaptasi dari mitologi Etruska.
Selain menemukan lira, Hermes juga dipercaya menemukan berbagai jenis olahraga seperi gulat, balap, dan tinju sehingga dianggap debagai dewa atletik. Hermes melidungi para olahragawan dan membantu atlet yang terluka. Para pelancong juga memberikan persembahan pada Hermes sebelum bepergian suapaya perjalanan mereka aman.
Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas mengantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya. Tugas membawa pesan juga dilakukan oleh dewi Iris.
Hermes juga bertugas membantu para roh menemukan jalan menuju dunia bawah. Hermes adalah salah satu dewa yang bisa dengan bebas keluar-masuk dunia bawah tanpa halangan, dewa lainnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah Hades, Persefone, Hekate, dan Thanatos.
Hermes adalah dewa termuda kedua di antara dewa Olimpus setelah Dionisos. Pada malam setelah dia lahir, dia mencuri ternak milik Apollo. Hermes berhubungan dengan Afrodit dan memiliki anak bernama Hermafroditos.

          6.Hefaistos

Hefaistos (bahasa Yunani: Ἥφαιστος, Hēphaistos) dalam mitologi Yunani adalah dewa teknologi, pandai besi, pengrajin, pemahat, logam, metalurgi, api, dan gunung berapi. Dalam mitologi Romawi dia dikenal sebagai Vulkanus. Hefaistos adalah putra dari Zeus dan Hera. Dia adalah dewa yang pincang. Dia beperan sebagai pandai besi bagi para dewa dan sering membuat berbagai alat dan senjata yang sangat berguna bagi para dewa. Hefaistos disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Bengkel dan pusat pemujannya terletak di pulau Lemnos. Simbolnya adalah palu, landasan besi, dan penjepit. Dia juga kadang-kadang digambarkan sedang memegang kapak. Ada kuil Hefaistos yang terletak di dekat agora di kota Athena.
            7.Afrodit

Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul.
Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises. Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.
Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.
Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus. Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit. Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.
Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).
          8.Athena

Athena atau Athene (Attika: Ἀθηνᾶ, Athēnā atau Ἀθηναία, Athēnaia; Epik: Ἀθηναίη, Athēnaiē; Ionia: Ἀθήνη, Athēnē; Doria: Ἀθάνα, Athana; bahasa Latin: Minerva), juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene (Παλλάς Αθηνά; Παλλάς Άθήνη) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal.
Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.
Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.
Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.
Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva. Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak.
          9.Apollo

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.
Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).
          10.Artemis

Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume.Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.
          11.Demeter

Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi")[ merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya. Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah. Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi.[6] Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.
Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.
            12.Hestia

Dalam mitologi Yunani, Hestia (bahasa Yunani: Ἑστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih. Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.
Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.

Tambahan Dewa:
          Hades

Hades (bahasa Yunani: ᾍδης, Hadēs, atau Ἅιδης, Háidēs) adalah dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani. Hades merupakan putra tertua dari Kronos dan Rea. Dia bersama saudara-saudaranya mengalahkan para Titan dan mengambil alih kekuasaan atas dunia. Zeus, Poseidon dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan dan Hades mendapat dunia bawah. Karena asosiasinya dengan dunia bawah, Hades sering dianggap sebagai dewa kematian meskipun bukan. Hades juga kadang-kadang disebut sebagai dunia bawah itu sendiri.
Dalam mitologi Romawi Hades disebut sebagai Pluto, Dis Pater dan Orkus sedangkan dalam mitologi Etruska dewa padanannya adalah Aita. Simbol yang diasosiasikan dengan Hades yaitu Helm Kegelapan dan anjing berkepala tiga, Kerberos.
Istilah Hades dalam kekristenan (dan dalam Bahasa Yunani Koine) serupa dengan sheol dalam ajaran Yahudi (שאול, kuburan atau lubang di bumi), dan merujuk pada tempat untuk roh manusia. Sementara konsep neraka dalam agama Kristen lebih mirip dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari Hades yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan.

          Dionisos

Dalam mitologi Yunani, Dionisos (bahasa Yunani: Διόνυσος atau Διώνυσος) adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dia dikenal sebagai Bakkhus dalam Romawi dan kegilaan yang ditimbulkan saat kedatangannya dinamai bakkheia. Misi dari Dionisos adalah untuk membunyikan alat musik aulos dan mengakhiri rasa khawatir. Ilmuwan telah mendiskusikan hubungan Dionisos dengan "Pemujaan Jiwa" dan kemampuannya untuk berkomunikasi antara yang hidup dan yang sudah mati.
Dalam mitologi yunani, Dionisos merupakan putra dari Zeus dengan Semele, namun ada mitos lain yang mengatakan bahwa ia adalah putra Zeus dengan Persefone, ratu dari dunia orang mati.
Pada masa kuno, pemuja Dionisos akan berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum arak hingga mabuk. Dionisos juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya.





SUMBER INFORMASI:Wikipedia

Jumat, 15 Februari 2013

Ulasan Novel Heroes Of Olympus:The Mark Of Athena


The Mark of Athena dimulai langsung setelah akhir The Son of Neptune. Seperti yang kita ketahui, Roman Camp bersiap untuk menyambut tamu mereka, pertamakali nya mereka menyambut Yunani dengan damai dan tangan terbuka (Ouch, betulkah begitu?).

 


Even di buku ini dimulai dengan sudut pandang Annabeth di atas Argo II. Setelah sekian lama mengkhawatirkan Percy, Annabeth bertanya-tanya; apakah Percy berubah? bagaimana jika ia lebih suka berada di Roman Camp? Tetapi, Annabeth tidak punya banyak waktu untuk khawatir karena Argo II langsung didatangi tidak lain dan tidak bukan oleh sang Penjaga Kota, Terminus. Mereka tidak diizinkan untuk mendarat di dalam kota. Tidak ada senjata dalam batas garis Pomerian, dan seluruh Argo II secara teknis adalah senjata.  Jadi?

Annabeth menyarankan agar mereka turun ke bawah dan memperkenalkan diri secara resmi sementara Argo II tetap terbang di atas kota. Jadi, secara teknis tidak ada senjata di dalam kota. New Rome sangat berkesan bagi Annabeth, tentu saja dengan demigod dari berbagai generasi dan segala arsitektur bangunannya (yeah, ini Annabeth). Tetapi tidak ada yang menandingi reuni Annabeth dan Percy. Priceless! Bagaimana Reyna dijabarkan di mata Annabeth juga oke banget.


Selanjutnya adalah waktu-waktu yang manis antara Romawi dan Yunani. Pesta makan malam dimana Percy dan Jason menampilkan tanda sebagai best friend forever dengan memecundangi Octavian (sayang no-Rachel). Saat ini juga kedua perkemahan membicarakan tentang Ramalan Besar Kedua atau Ramalan Tujuh (yeah, istilah mana yang kalian gunakan?). 

Perlahan Reyna juga menyadari bagaimana hubungan Piper dan Jason, dan ia tidak menyukainya. Tapi, bagi Annabeth tidak ada waktu yang lebih penting dibandingkan waktu ketika ia mendapat kesempatan untuk berbicara berdua saja dengan Reyna. 


Reyna adalah pendengar yang baik dan Annabeth adalah pengamat yang baik. Ia menyadari betapa Reyna merasa kehilangan Jason, beban yang harus ia tanggung sendirian, dan bagaimana rasanya melihat Jason kembali dengan seorang gadis yang resmi sebagai pacarnya (yaiks!). Mereka terlihat sangat akrab banget dan punya potensi jadi sobat baik (sebagai sama-sama putri dewi perang!). 

Sialnya, bencana yang paling ditakuti datang. Entah kenapa, Leo menggunakan Argo II untuk menyerang New Rome. Ini pernyataan perang dari Yunani kepada Romawi!!!! Percy, Annabeth dan yang lainnya nyaris tidak dapat melarikan diri saat para demigod Romawi menyerang mereka. Untungnya mereka berhasil melarikan diri dengan Argo II, bersama mereka ikut serta Jason (yang jelas paham ada yang tidak beres) serta Frank dan Hazel (yang akan mengikuti Percy sampai ke Dunia Bawah sekalipun).  


Ketujuh demigod ini menyadari bahwa mereka harus menuju Roma, setelah itu  Yunani, untuk menghentikan Gaea. Menemukan Nico dan menutup Pintu Ajal. Tetapi, untuk melakukan itu mereka harus melewati Mae Nornstrum, nama lama untuk Laut Tengah, tempat dimana masa lalu masih hidup. Terlebih lagi, mereka mengetahui belakangan bahwa para dewa-dewi sedang menghadapi masalah. Perang bersaudara yang pecah telah membuat semua dewa-dewi terbelah antara identitas Rowawi dan Yunani mereka, dan membuat mereka menghadapi konflik kepribadian yang parah. Well, singkatnya, tidak akan ada pertolongan dari Olympus lagi. Dan semua itu harus dilakukan dengan menghindari kejaran marah Legiun yang dipimpin Octavian.


Di sisi lain, Annabeth menyadari bahwa ia harus melangkahi jalan yang berbeda dengan teman-temannya, sendirian. Ia harus mengikuti Tanda Athena, untuk menemukan kembali apa yang konon dicuri Romawi dari Yunani ratusan tahun silam. Sesuatu yang merupakan penyebab utama konflik ratusan tahun ini, dan (mungkin) dapat menjadi kunci yang mengakhiri perang saudara ini. Tapi apakah ia akan berhasil? Karena selama ini tidak ada satupun anak Athena yang kembali setelah mengikuti Tanda Athena. Karena di sana, jauh di dalam kedalaman Roma Lama, di ujung Tanda Athena, menanti teror terbesar semua anak Athena.


Dikisahkan dari 4 narator (Percy, Annabeth, Leo, dan Piper) kisah ini benar-benar akan memuaskan kita semua Riordan-lovers.



Jadi, apa kesan pertamaku ketika selesai membacanya? Pertama, sialan covernya menipu!! Memang benar ada even Percy & Blackjack vs Jason & Tempest. Even itu benar-benar riil sesuai cover buku, tetapi no bigger story behind it. Aku selalu mengira bahwa cover Percy vs Jason lebih kepada simbolis pertentang antar perkemahan yang dipimpin mereka berdua. Oh, but it's okay!

Kedua, this the weakest book in The Heroes of Olympu so far! Kenapa? Hm, petualangan Annabeth sendirian menghadapi misi yang selama ribuan tahun tidak dapat diselesaikan anak-anak Athena itu luar biasa! "Penyakit" yang diderita para dewa karena dua sisi yang bertentangan juga inovasi yang keren dari Riordan. Athena freaked me out! Aku benar-benar bersyukur kita tidak bertemu Poseidon. Dia dewa terfavoritku dan aku tidak mau melihat dia dalam kondisi seperti itu. Romawi takut kepada laut dan penghormatan mereka kurang kepada Neptunus dibanding kepada Jupiter. Aku bisa ngebayangin Neptunus lebih dingin dan kejam daripada Poseidon. NOOO!!! Lihat apa yang dilakukan Romawi kepada Athena, lol. (yah, walau mungkin Athena yang menderita paling parah sih)


Jadi, sekali lagi, kenapa aku berpendapat seperti itu? Aku sendiri bingung, tetapi buku ini tidak memberiku excitement seperti kedua buku yang lain. Aku rasa penyebabnya mungkin 1) Even Perkemahan basteran - Perkemahan Jupiter singkat banget. Terasa antiklimaks dibandingkan semua penantian kita (tidak ad Rachel yang menendang Octavian). 2) Sudut pandang kita: Annabeth, Percy, Piper, Leo. Percy dan Annabeth, checked. Piper dan Leo, WTH!!! Aku lebih suka Frank, Hazel, atau Jason. Leo lumayan oke, tapi Piper benar-benar membuatku tambah mual saja. 


3) Apa sih misi mereka kali ini? Menyelamatkan Nico atau apa? Aku merasa mereka hanya berusaha mencapai Roma, that's all. Ancaman dari raksasa juga begitu saja. Setelah kita berhadapan dengan anti-Zeus, anti-Athena, anti-Poseidon, sekarang kita berhadapan dengan anti-Dionysus? Ya ampun, mereka terasa bukan ancaman sama sekali. Justru, Arachne yang terasa seram abis.


Tetap saja yang membuatku merasa terganggu adalah pemilihan narator kita. Alur cerita sering membandingkan Percy dan Jason, tentang bagaimana mereka menanggung beban yang sama, berpikir dengan cara yang sama di tengah pertempuran, dan bagaimana mereka punya kecenderungan menyalahkan diri mereka sendiri akan masalah yang menghadapi kelompok mereka. Bagaimana Percy terganggu akan kelemahan dirinya, atau bagaimana Jason menyatakan bahwa ia selalu menjadi pemimpin dan tidak terbiasa dengan kelompok mereka yang setara. Lalu, mengapa tidak sudut pandang Jason? Jadinya bisa dibandingkan dengan sudut pandang Percy!!


Jadi kita cukupkan saja protesnya. Mari bicara sebagai fans: aku benar-benar tertarik dengan pembahasan bahwa Gaea menginginkan (membutuhkan) sepasang demigod, satu perempuan dan satu laki-laki yang akan dikucurkan darahnya. Nah, kita tahu bahwa skala prioritas Gaea adalah pertama Percy dan Annabeth, kedua Jason dan Piper, ketiga Frank dan Hazel. Kenapa seperti ini? Aku berpendapat bahwa darah yang harus dikucurkan dari sepasang demigod ini harus dari sepasang yang saling mencintai. Huh, gampang ditebak yah. Nah, deduksi tambahkanku adalah pengorbanan ini akan jauh lebih dahsyat efeknya seiring dengan semakin kuatnya perasaan di antara kedua demigod yang dikorbankan ini. Deduksi ini muncul dari skala prioritas Gaea. Perasaan antara Percy dan Annabeth jelas sudah sangat kuat dan teruji.  Bandingkan dengan perasaan antara Jason dan Piper yang masih sangat prematur dibandingkan mereka (Ya eyaalaaaah!!!!). Sedangkan Frank dan Hazel bahkan belum bisa sepenuhnya jujur antara masing-masing. Jadi, yah begitulah.


Korban apa sih yang dibutuhkan Gaea ini? Kutebak korban ini akan dilakukan di Yunani? Dimana yah? Apakah di Gunung Olympus yang lama? Selain itu aku juga penasaran dengan metode pengorbanan yang dibutuhkan untuk membangkitkan Gaea. Aku punya prediksi yang muncul entah darimana; bagaimana jika pasangan demigod yang dikorbankan ini tidak hanya sekedar dibunuh saja, tetapi harus saling membunuh di tempat pengorbanan itu. Wuih, dahsyat banget jika benar. Kemungkinan untuk ini ada jika kita mengingat bahwa Gaea juga menikam dari belakang pasangannya, Ouranous, dengan membantu putranya Kronos membunuh ayahnya itu. Jadi, mungkin sesuatu yang serupa dibutuhkan untuk membangunkan Gaea sepenuhnya, yakni kondisi ketika seseorang mengkhianati pasangannya, lol. (T_T)   


Tapi aku nggak bisa komentar sama sekali dengan endingnya!!! AAAAAHHHHHH!!!! Pintu ajal harus ditutup dari kedua sisi, dan sisi Dunia Bawah terletak di Tartarus!!! Percy dan Annabeth jatuh ke Tartarus!! Mereka berdua harus melintasi Tartarus untuk mencapai pintu itu!!! Jelas nih ada 2 arc di buku selanjutnya; Arc Jason dan yang lain serta Arc Percy & Annabeth. Buku selanjutnya, berjudul House of Hades jadi apakah itu artinya buku selanjutnya hanya bercerita dari Arc Jason dan yang lain??? NOOO!!! Kalau itu benar kita harus menunggu lebih lama untuk tahu apa yang terjadi dengan Percy dan Annabeth!!!


Lalu, apa yang akan ditemui oleh Percy dan Annabeth di Tartarus?? Apakah mereka akan bertemu dengan makhluk-makhluk yang pernah mereka bunuh sebelumnya. Wuih!! Para Titan, mungkin? Tempat itu adalah pusat kekuatan Gaea jadi bagaimana mereka dapat bertahan? Mungkin mereka akan bertemu dengan Kronos, atau apapun yang tersisa dari dirinya. Mungkin suaranya atau sisa-sisa keberadaan. *Nggak protes dan berdoa agar itu terjadi


Seakan bisa lebih buruk lagi, apa pendapat Leo mendengar perkataan Nico tentang ide Percy untuk bertemu di Pintu Ajal? Leo cukup paham mekanisme pintu sehingga menyadari bahwa untuk menutup pintu harus ada yang tinggal di belakang. Seseorang yang tinggal di Tartarus? Oh-ke ini tambah gila saja.







Sumber: http://bukumaniak.blogspot.com/2012/12/the-heroes-of-olympus-mark-of-athena.html